Dari Kajian literatur kepenyiaran,
Straubhaar dan LaRose, dalam bukunya “ Media Now “ menyebutkan: “ AM is short for amplitude modulation, which means that the sound information is carried variation in the height, or amplitude, of the radio wave. In an AM radio system, the electric current that comes out of microphone or an electronic recording devise is combined with a high-frequency electromagnetic carrier wave that corresponds of the frequency of a particular radio channel. (AM adalah kependekan dari Amplitudo Modulasi, yang berarti bahwa informasi suara dibawa melalui perubahan ketinggian atau amplitudo gelombang radio. Didalam sebuah sistem radio AM, arus listrik yang keluar dari mikropon, atau peralatan rekaman elektronik digabung dengan gelombang elektromagnetik yang berfrekuensi tinggi berhubungan dengan frekuensi saluran radio tertentu. ) “. Lebih lanjut disebutkan: “ In FM radio, the sound information is carried by variations in the frerquency of the radio wave around the central carrier frequency, which is 101.700 Hz if you are tune to FM 101.7. (Dalam radio FM, informasi suara dibawa oleh getaran frekuensi yang harmonis dari gelombang radio disekitar pusat frekuensi yang dibawa, yang mana 101.700 Hz kalau anda memutar gelombang 101.7 FM) ”.
Kemudian Sullivan, Hartley, Saunders,
Gambar diatas
menunjukkan bagaimana penyiaran radio FM menggunakan gelombang suara, suara
penyiar dirubah oleh listrik dengan menggunakan mikropon, sinyal listrik ini
digabungkan dengan sinyal pembawa yang berfrekuensi tinggi dan disiarkan ke
radio penerima. Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan
menciptakan sinyal analog elektrik orijinal, yang dirubah oleh speaker menjadi
enerji suara.